Oleh: Virolin Las Vina
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai
etnis dan budaya. Sebagai negara yang beragam, isu SARA menjadi topik yang
sangat sensitif yang dapat memicu masalah. Salah satu kasus yang cukup besar
pernah terjadi adalah ketika adanya glosnot dan prestorika yang melanda Eropa
Timur mengakibatkan negara-negara Uni Soviet dan Yogoslovakia mengalami
disintegrasi. Peristiwa di atas memberi dampak negatif terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), daerah-daerah fery-fery (pinggiran) mulai
bergejolak, daerah pinggiran memiliki aspirasi untuk merdeka seperti
Timor-timur yang telah merdeka, Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Organisasi Papua
Merdeka (OPM), Republik Maluku Selatan (RMS). Benih-benih disintegrasi semakin
subur ketika Pemerintah Suharto bersifat otoriter dengan pendekatan militer
tanpa mengevaluasi kebijakan politik perbatasan untuk memakmurkan rakyatnya.
Adanya globalisasi, liberalisasi perdagangan, dan menguatnya new etnisitas
(kesadaran hak-hak kesukubangsaan) semakin menguatnya tuntutan daerah pinggiran
meminta hak-haknya baik sosial, politik dan ekonomi untuk mempercepat
kesejahteraannya. Faktor-faktor dan kondisi di atas mengakibatkan fraksi-fraksi
dan gejolak daerah yang melahirkan potensi kekerasan dan konflik berdarah. Hal
ini disebabkan karena tidak adanya persepsi yang sama di antara warga negara.
Rasa kebinekaan merupakan jawaban untuk menyamakan persepsi untuk hidup bersama
dalam koridor (Negara Kesatuan Republik Indonesia) NKRI.
Kata kunci: Indonesia, etnis, budaya, SARA, disintegrasi,
Pendahuluan
Indonesia merupakan negara kepulauan (Archipelago)
yang terdiri atas pulau-pulau yang dibatasi oleh laut dan selat. Sebagai sebuah
Negara kepulauan yang terdiri dari banyak etnis dan budaya, Indonesia
menghadapi berbagai kemungkinan adanya perpecahan yang dapat menjadi ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan kesatuan bangsa
Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
beberapa tahapan yaitu pengumpulan data
pengujian data, analisis data dan laporan penulisan penelitian. Pengumpulan
data penelitian ini meliputi studi kepustakaan yang berhubungan dengan
Integrasi Nasional.
Pembahasan
Pengertian Integrasi
Nasional
Integrasi nasional
berasal dari dua kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”. Integrasi berasal
dari bahasa
Inggris, integrate, artinya
menyatu padukan, menggabungkan, mempersatukan.
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat
dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Integrasi
nasional berarti menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan
dan tiap-tiap bagian
diberi tempat, sehingga membentuk kesatuan yang harmonis dalam
Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, integrasi
nasional mempunyai arti
politis dan antropologi:
a) Secara Politis
Integrasi nasional
secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan
wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
b) Secara Antropologi
Integrasi nasional
secara antropologi berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur
kebudayaan yang
berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan
masyarakat.
Pentingnya Integrasi Bangsa Bagi Sebuah Negara
Keberadaan masyarakat
yang majemuk dalam
sebuah bangsa di
mana memiliki
keanekaragaman budaya,
sangat memerlukan proses
integrasi. Karena dampak
dari kemajemukan
ini sangat potensial
terjadinya konflik atau
pertentangan. Oleh sebab itu, hendaknya setiap
warga masyarakat harus menyadari dan mempunyai cita-cita bersama. Cita-cita
bersama tersebut adalah sederhana tetapi agung yaitu suatu masyarakat dimana
semua
golongan dapat hidup rukun, mengembangkan
diri tanpa merugikan
golongan lain, dan bahkan membantu mendukung golongan-golongan lain,
sehingga terwujud suatu masyarakat
yang adil dan makmur. Selain itu,
pentingnya membangun integrasi
nasional adalah terwujudnya
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang dilandasi rasa
kepemilikan bersama, rasa kebersamaan,
semangat persatuan dan
kesatuan bangsa, semangat
untuk berbuat demi kepentingan bersama,
perasaan yang sama,
kesadaran dalam membangun
interaksi dan komunikasi yang
baik, kerja sama
dalam menghasilkan karya
yang bernilai tinggi, kekompakan warga negara dalam
mencapai cita-citanya, semangat menjaga negara yang bebas dari ancaman
perpecahan dan kesadaran mewujudkan kerukunan hidup
Langkah-langkah untuk Membangun Integrasi Bangsa yang
Baik
1. Beberapa
langkah untuk membangun integrasi bangsa yaitu:
a.
Anggota masyarakatnya merasa
berhasil saling mengisi
kebutuhan-kebutuhan satu dengan lainnya
b.
Terciptanya konsensus
bersama mengenai norma-norma
dan nilai-nilai sosial
yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
c.
Norma-norma dan
nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam proses integrasi.
d.
Mengembangkan dan membangun kebanggaan akan identitas
nasional dalam bentuk lambang negara, dasar negara, lagu kebangsaan, bahasa
nasional, dan bendera nasional
e.
Melaksanakan kegiatan
pembangunan yang adil
sehingga terjadi peningkatan
kesejahteraan rakyat yang merata
f.
Membangun rasa
keadilan rakyat.
g.
Menjaga dan membangun rasa aman dan tenteram
rakyat.
2. Beberapa
faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun integrasi nasional yang baik dan kokoh yaitu:
a.
adanya kemampuan
dan kesadaran bangsa
dalam mengelola perbedaan
sara dan keanekaragaman budaya
dan adat-istiadat yang
tumbuh dan berkembang
di wilayah
Nusantara.
Perbedaan tersebut hendaknya
dimaknai sebagai kekayaan
dan potensi bangsa, bukan
dipertentangkan.
b.
Adanya kemampuan
untuk mereaksi dan mencegah dominasi ekonomi asing.
c.
Adanya kemampuan
untuk mereaksi penyebaran ideologi asing.
d.
Mampu berperan
aktif dalam percaturan
dunia di era
globalisasi dalam berbagai
aspeknya.
e.
Bertekad untuk
membangun sistem budaya sesuai dengan ideologi nasional (Pancasila) dan UUD 1945.
f.
Menyelenggarakan
berbagai kegiatan budaya dengan cara melakukan pengkajian kritis dan sosialisasi
terhadap identitas nasional, seperti bahasa Indonesia, lagu Indonesia Raya, bendera Merah Putih,
dan Garuda Pancasila
Kesimpulan
Integrasi nasional
adalah menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan dan tiap-tiap
bagian diberi tempat, sehingga membentuk kesatuan yang harmonis dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika. Wujud
dari keragaman di dalam semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” itu bermacam-macam
yaitu terdiri dari suku, etnis, ras, dengan budaya yang beragam. Dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut mempunyai peran
terhadap bangsa Indonesia yaitu agar menjadi bangsa yang berhasil mewujudkan
integrasi nasional di tengah masyarakatnya yang majemuk Juga diharapkan
semboyan tersebut sebagai landasan atau dasar perjuangan untuk mewujudkan
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar dikenal di mata dunia sebagai
bangsa yang mulkulturalisme.
Membina bangsa Indonesia yang multikultural
memerlukan
upaya yang berkesinambungan serta berkaitan dengan
berbagai aspek agar tercapai Integrasi nasional melalui semboyan Bhinneka
Tunggal Ika, yaitu dengan mengadakan proses pendidikan sejak dini dalam
lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan formal dan in-formal tentang prinsip
bersatu dalam perbedaan. Rasa Bhinneka
tunggal Ika ini
perlu diterapkan pada
setiap masyarakat seluruh Indonesia ini demi menjaga keutuhan
negara kesatuan republik Indonesia. Pada kenyataannya penerapan rasa Bhinneka
tunggal Ika ini kurang dilakukan oleh warga negara Indonesia, maka dari itu
sangat diperlukan demi menjawab tantangan masa depan yang dapat memecah belah
suatu negara.
Penjelasan yang ada
di dalam makalah ini semoga dapat membantu mengaplikasikan arti dari semboyan Bhinneka
tunggal Ika ini pada setiap warga negara untuk dapat menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara
Daftar Pustaka
Gea, A. A.,
Wulandari, A. P., & Babari, Y. (2002). RELASI DENGAN SESAMA (1 ed.).
Jakarta, Jakarta, Indonesia: PT. Gramedia. Retrieved 04 03, 2021, from
https://books.google.co.id/books?id=WKgD2WnOY0gC&pg=PA38&lpg=PA38&dq
Nur, S. M.,
& Syarbaini, S. (2020). Memahami Pancasila Sebagai Jawaban Atas
Permasalahan Bangsa : Jilid 1. (S. Saat, Ed.) Jakarta: Erlangga.
Nuryadi,
& Tolib. (2017). MODUL PENGAYAAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
KELAS XI SEMESTER 2 (Revisi 2017 ed.). (D. Sundawa, & Nasiwan, Eds.)
Jakarta, Indonesia: Kemendikbud. Retrieved 04 02, 2021
Suharno, S.
(2020). Urgensi Revitalisasi Pancasila dalam Membangun Karakter Kebangsaan.
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan), 5(1), 23-33.
doi:http://dx.doi.org/10.24269/jpk.v5.n1.2020.pp23-33
Suherlan, A.
(n.d.). Makalah PKN Kebangkitan Nasional Budi Utomo. Retrieved 04 03, 2021,
from https://www.academia.edu/4760829/makalah
Woring, M. C.
(2020, Agustus). SUMPAH PEMUDA MERUPAKAN CIKAL BAKAL TERCETUSNYABAHASA
INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERSATUAN 1928-1954(SUATU TINJAUAN HISTORIS).
Palembang. Retrieved April 28, 2021, from
http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/11833/1/352016013_BAB%20I_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf